Senin, 12 Februari 2018

Penelitian Telaga Warna Dieng Wonosobo


LAPORAN PENELITIAN TELAGA WARNA DIENG
Disusununtuk memenuhi tugas Field Trip


http://jogjatranslate.com/wp-content/uploads/2012/01/API.jpg


Disusunoleh :
KUSWORO ( 2152300619 )
PROGRAM STUDI BINA WISATA
POLOTEKNIK “ API “ YOGYAKARTA
2017 / 2018






KATA PENGANTAR
   Puji dan Syukur kami panjatkan ke HadiratTuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun laporan penelitian ini dengan baik dan tepat pada waktunya.Dalam laporan penelitian ini saya membahas penelitian mengenai TELAGA WARNA DIENG.
Laporan ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan laporan ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.Kami menyadari bahwa masihbanyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini. Oleh karena itu saya mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan karyatulis in selanjutnya.Akhir kata penulis berharap atas namaTuhan Yang Maha Esa semoga laporan karyatulis ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.



Yogyakarta, 30 Januari 2018


Kusworo


DAFTAR ISI

1.      KATA PENGANTAR.................................................................................................. 1
2.      DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2
3.      BAB I (PENDAHULUAN)........................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG............................................................................................. 3
B.  RUMUSAN MASALAH......................................................................................... 4
C.    TUJUAN PENELITIAN........................................................................................ 4
4.      BAB II (PROFIL TELAGA WARNA) ...................................................................... 5
A.       KEPEMILIKAN.................................................................................................... 5
B.       SEJARAH............................................................................................................... 5
C.       KEUNGGULAN ................................................................................................... 6
D.       PERAN MASYARAKAT..................................................................................... 8
5.      BAB III (ANALISIS PERKEMBANGAN TELAGA WARNA).......................... 10
A.       KEKUATAN / STREBGHT............................................................................... 10
B.       KELEMAHAN / WEAKNES............................................................................. 10
C.       PELUANG / OPPORTUNITIES........................................................................ 10
D.       ANCAMAN / THRET......................................................................................... 11
6.      BAB IV (PENUTUP)................................................................................................... 11
A.       KESIMPULAN..................................................................................................... 11
B.       SARAN.................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12
NARA SUMBER............................................................................................................... 12
LAMPIRAN....................................................................................................................... 13




BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
            Bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam, budaya, gedung, dan benda-benda bersejarah yang sangat berharga.Sebagai warga Negara Indonesia kita harus mampu menjaga dan melestarikan kekayaan yang ada di Indonesia.Sebagai salah satu contoh tempat wisata di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah yaitu Telaga Warna.
Wilayah perairan Indonesia yang luas meliputi perairan laut, perairan pesisir , maupun perairan daratan (tawar) yang hampir mengelilingi seluruh area kepulauan Indonesia dan hal itu pula yang menyebabkan banyaknya potensi perairan yang terkandung di dalamnya dengan keanekaragaman hayati yang berlimpah. Namun demikian, belum banyak orang yang memanfaatkan atau mengeksploitasi potensi perairan tersebut dengan maksimal, karena masyarakat kita masih cenderung ke dalam masyarakat pertanian (agraris).Hal tersebut tentunya sangat disayangkan mengingat banyak potensi yang dapat digali dari wilayah perairan kita.Untuk itu kita perlu memotivasi masyarakat kita agar mempunyai keinginan untuk mengembangkan potensi perairan tersebut.
Perairan telaga merupakan salah satu bagian dari perairan air tenang yang kita dapat manfaatkan potensi sumber daya hayatinya.Pemanfaatan sumberdaya perairan yang dapat dilakukan di telaga salah satu diantaranya adalah kegiatan usaha budidaya perikanan.Namun, tidak semua telaga dapat dimanfaatkan atau digunakan sebagai tempat kegiatan budidaya karena ada beberapa persyaratan tertentu yang harus dipenuhi sebelum melakukan kegiatan tersebut.Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah tentang kualitas air. Kualitas air sangat penting karena berkaitan dengan keberlangsungan hidup ikan. Pengukuran parameter-parameter baik fisika,kimia maupun biologi dari kondisi perairan tersebut berada perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi perairan tersebut apakah layak atau tidak untuk dijadikan lahan budidaya.

B.      Rumusan Masalah

1.      Bagaimana sejarah Telaga Warna?
2.      Bagaimana status kepemilikan Telaga Warna?
3.      Bagaimana analisis pengembangan Telaga Warna dengan menggunakan analisis S.W.O.T?

C.    Tujuan Penelitian

1.      Untuk mengetahui potensi yang dimiki Telaga Warna Dieng yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata Alam.
2.      Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata untuk mengembangkan Telaga Warna Dieng menjadi objek wisata alam.










BAB II
PROFIL TELAGA WARNA
A.     KEPEMILIKAN
            Dataran tinggi Dieng memiliki sejuta keindahan yang memukau. Kawasan ini selain dihiasi hijaunya pepohonan dan candi bercorak Hindu yang indah, juga berdiam sebuah bingkisan alam nan indah bernama Telaga Warna Dieng. Berlokasi di Kecamatan Kejajar Wonosobo, telaga ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.Untuk mencapainya dari Wonosobo Anda dapat berkendara sekira 25 km.
B.      SEJARAH / LEGENDA
   Legenda Telaga Warna dan Telaga Pengilon Dieng adalah kisah yang menarik untuk ditelisik, berikut kisahnya.
Alkisah, hidup seorang ratu yang terkenal di samudra luas sebagai penguasanya.Sang Ratu memiliki seorang putri yang cantik telah tumbuh dewasa. Saat itu kecantikan sangat terkenal hingga suatu saat datanglah dua orang Kesatria muda berparas tampan yang bermaksud meminang sang Ratu untuk dijadikan istri karena Kesatria sangat kesepian dan akhirnya meminangnya.
Pada saat itu, Ratu menjadi sangat bingung.Ia harus memilih salah satu di antara dua Kesatria tampan untuk dipilih menjadi menantunya. Di akhir kebingungannya, muncullah ide Sang Ratu untuk mengadakan sayembara membuat telaga.Siapa yang lebih cepat membuat telaganya, dialah yang boleh mempersunting puterinya.
Pada waktu yang telah ditentukan, dua kesatria tampan itu berlomba membuat telaga.Ternyata Kesatria pertama lebih sepat dalam membuat telaga Menjer dari pada Kesatria kedua yang membuat telaga pengilon.Oleh karena itu, kesatria pertama pun dinyatakan sebagai pemenang dan berhak menyunting puteri Ratu sebagai istrinya.
Waktu berjalan dan belum berselang dua hari mereka menikah, Ratu disertai puterinya berwisata ke Dieng. Saat mereka tiba di kawasan yang sekarang menjadi Cagar Alam serta menikmati keindahan panorama dan kemilaunya telaga Pengilon, maka saat pandangan Sang Ratu tertuju ke telaga Pengilon, ia begitu terkesan dan serta merta mencari informasi siapa gerangan pembuat telaga ini. Seperti diceritakan, pembuat tidak lain adalah kesatria kedua yang kalah dalam perlombaan.
Tak lama kemudian, Sang Ratu memanggil pengawalnya dan memerintahkan untuk menghadirkan menantunya, si Kesatria pertama, ke hadapannya. Begitu menantunya datang menghadap, Sang Ratu langsung bersabda: “Kamu saya batalkan menjadi menantu, dan kamu saya kutuk menjadi naga untuk menjaga samudra”. Kemudian posisi kesatria pertama sebagai menantu pun digantikan oleh kesatria yang kalah dalam lomba.
Mengapa Sang Ratu tidak teguh pendirian lalu berubah pikiran? Alkisah, saat menikmati indahnya telaga Pengilon, Sang Ratu dan puterinya sangat terkesan. Dalam hati mereka membandingkan dengan telaga Menjer buatan kesatria pertama yang biarpun waktu pembuatannya lebih cepat, namun buatanya kasar. Airnya beriak/bergelombang.Ini menandakan bahwa sifat pembuatnya kurang baik.Sebaliknya, telaga Pengilon buatan kesatria kedua airnya jernih, berkilau-kilau, tenang, penuh kedamaian dan semua ini menandakan bahwa kesatria kedua pembuat telaga Pengilon ini memiliki sifat dan hati yang baik.
Karena sangat terkesan, lalu Sang Ratu dan puterinya pun mandi.Mereka menyangkutkan pakaiannya di pepohonan. Di tengah-tengah keasyikan mereka berkecimpung di dalam air yang sejuk, sekonyong-konyong datang angin kencang yang menerbangkan pakaian Sang Ratu dan putrinya yang berwarna-warni dan terjatuh di bagian telaga yang lain. Sesaat air telaga itu berubah warnanya, lalu terciptalah telaga warna sebagai akibat jatuhnya pakaian Sang Ratu dan putrinya (“yang luntur”) ke dalam air telaga.


C.      KEUNGGULAN TELAGA WARNA
   Danau ini mempunyai nama Telaga warna pun bukan tanpa sebab, yaitu karena telaga ini mempunyai warna yang bisa berubah ubah. Telaga ini kadang berwarna hijau, kuning dan pelangi. Hal tersebut karena telaga tersebut terdapat kandungan sulfur yang cukup banyak dan ketika tersorot sinar matahari maka warna air tersebut akan berubah warna.
Telaga warna juga merupakan telaga terluas yang ada di dataran tinggi diantara telaga telaga yang lain seperti telaga pengilon, telaga merdada dan masih banyak lagi. Telaga warna sendiri mempunyai luas kira 3 kali lapangan sepak bola.
Telaga warna dieng terletak di ketinggian 2000 meter diatas permkaan laut.Telaga tersebut juga dikelilingi oleh bukit bukit yang indah yang cocok sebagai tempat untuk refreshing.Jika anda ingin mendapat sensai keindahan yang lebih, anda bisa menaiki salah satu bukit yang ada di telaga warana.Dan yang paling populer yaitu bukit ratapan angin.Dari situ lah anda bisa duduk di sebuah batu sambil menikmati telaga warna dari atas bukit.
Waktu yang paling di rekomendsaikan untuk mengunjungi telaga warna adalah pada waktu pagi hingga siang hari.Soalanya kalo anda berkunjung di sore hari kemungkinan kawasan telaga di selimuti dengan kabut. Jika anda berkunjung ke telaga tersebut pada waktu pagi hingga siang maka anda akan bisa melihat telaga yang benar benar berwarna, karena pada waktu tersebut pancaran sinar matahari sedang terik teriknya.
Selain terdapat telaga yang indah, disekitaran telaga tersebut juga terdapat berbagai macam goa yang bisa anda nikkmati, dinataranya yaitu goa semar, goa sumur eyang kumalasari, goa pengantin dan juga gua jaran. banyak keunikan dari masing masing gua tersebut, sperti goa semar yang mempunyai keunikan terdapat kolam yang kecil di dalam goa dan air tersebut di percaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan jug dapat membuat kulit menjdi lebih cantih atau awet muda. Di depan goa semar juga terdapat patung semar yang membawa kendi.

D.     PERAN MASYARAKAT
   Mungkin hampir sama dengan masyarakat lain yang hidup di daerah pegunungan yang biasanya hidup rukun, memiliki jiwa sosial tinggi,pekerja keras dan teposliro, demikian halnya dengan masyarakat Dieng. Kehidupan awalmasyarakat Dieng tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat Bali,di kalangan masyarakat Hindu Bali, Dieng dianggap merupakan tempat asal-usul leluhur mereka, khususnya dalam pengembangan agama Hindu. Di Dienglah mula-mula ditemukan candi Hindu Siwaistis.Para pemuka agama di Bali mengunjungi Dieng setiap setahun sekali dalam upacara muspe atau mabakti.Dalam upacara ini, peziarah dari Bali mengambil air suci dari Gua Sumur, di pinggir tlaga warna / air pawitrasari.
Masyarakat dataran tinggi Dieng adalah bagian dari Suku Jawa dan merupakan pemeluk agama Islam yang patuh dan taat. Disisi lain kebudayaan Jawa di sebagian masyarakat masih mendarah daging, masyarakat dataran tinggi Dieng termasuk pemeluk agama Islam yang sinktretisme. Misalnya masih adanya ritual adat Jawa yang berbau animisme dan dinamisme. Terutama pada tempat yang dianggap dan dipercayai masyarakat dataran tinggi Dieng sebagai tempat keramat dan berbagai mitos yang ada di dataran tinggi Dieng.
Masyarakat Dieng tidak menutup diri terhadap pengaruh hal – hal modern akan tetapi masih ada beberapa tradisi yang dipegang teguh seperti dalam acara adat perkawinan, khitanan, kematian, kelahiran, dan ruwatan dalam kebudayaan Jawa. Fenomena seperti ini sering terjadi pada masyarakat tradisional Jawa mengingat masyarakat tradisional Jawa masih percaya pada kekuatan di luar diri manusia
Selain adanya kesamaan dari cara hidup masyarakatnya akan tetapi ada fenomena yang tidak pernah sama dengan daerah manapun yaitu adanya fenomena alam dan fenomena yang terjadi pada masyarakatnya. Fenomena alam misalnya adanya kawah dan beberapa telaga. Masyarakat daratan tinggi Dieng mempunyai keunikan pada sebagian besar anak- anak mereka.Fenomena yang terjadi pada anak- anak di dataran tinggi Dieng telah terjadi secara turun-temurun yang melekat pada masyarakat dataran tinggi Dieng.Fenomena yang terjadi pada masyarakat dataran tinggi Dieng adalah adanya anak berambut gembel yang merupakan legenda hidup masyarakat Dieng.
Seperti masyarakat lain yang menghuni daerah pegunungan, masyarakat Dieng dikaruniai tanah yang sangat subur dan air jernih yang melimpah, Pertanian adalah mata pencaharian utama yangdigeluti secara turun temurun oleh masyarakatnya.  Komoditas utama yang  dibudidayakan adalah Kentang yang pernah menjadi andalan utama perekonomian masyarakat Dieng, bahkan membawa perubahan sosial ekonomi yang luar biasa dan membuka modernisasi tersendiri bagi masyarakat Dieng, mulai dari bangunan rumahnya, alat  transportasinya, peralatan pertaniannya, dan sisi kehidupan lainnya.
Masyarakat Dieng termasuk memiliki tipe pekerja keras yang dapat dilihat setiap pagi mereka berjalan kepuncak gunung untuk menggarap lahan pertaniannya, bahkan sampai puncak gunungpun diolah, membentuk garis-garis lurus hasil cangkulan mereka, dikawasan Dieng sepertinya tidak ada sejengkal tanahpun yang dibiarkan menganggur tanpa tanaman, di satu sisi hal tersebut sangat baik akan tetapi disisi lainya sangat membayakan bagi kelangsungan hidup warganya karena fungsi lindungnya diabaikan.
Masyarakat Dieng termasuk pemeluk Islam yang taat dan memiliki toleransi tinggi terhadap kepercayaan lain,hal ini dapat dilihat pada saat ada orang yang membakar kemenyan di komplek candi, melakukan pertapaan di goa-goa sekitar Telaga warna dan kegiatan lain yangbersifat keagamaan tidak pernah ada yang kemudian mengganggunya. Keterbukaan ini tentu saja menjadi nilai tersendiri bagi daerah Dieng saat sektor pariwisata mulai banyak dijalani oleh masyarakatnya.
Tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Dieng bisa jadi agak beda dengan yang lain sepertiyang ada di Tengger, atau didataran tinggi lainnya, masyarakat memiliki kebiasaan Karing / berjemur matahari pada pagi hari, danada kebiasaan lain seperti saat menerima tamu biasanya akan diajak langsung ke Dapur perapian untuk Genen/Menghangatkan diri di depan tungku  sampai kakinya Mongen / menghitam karena selalu kena panas api.
Makananyang biasa dikonsumsi oleh masyarakatnya adalah Nasi Jagung,nasi Beras, sayur Lombok Bandung, Thikil kubis, Kacang babi, Rese/ Ikan asin, sayur kentang, minuman purwaceng dan carica dan lainya, makanan seperti ini bisa jadi sangat nikmat dan diminati juga oleh warga dari luar Dieng.
BAB III
ANALISIS PERKEMBANGAN TELAGA WARNA
A.    STRENGH/KEKUATAN
Berdasarkan observasi, berikut adalah kekuatan yang dimiliki oleh Telaga Warna:
1.      Alam yang indah yang mendapatkan magnet pengunjung untuk datang ke Telaga Warna Dieng wonosobo, Aplagi ketita air sulfur di dalam telaga tekena pantulan sinar matahari dapat bebuat warna air telaga warna-warni.
2.      Staff  yang  ramah pada tamu
3.      Terdapat lahan parkir di sebrang jalan pintu masuk loket.

B.     WEAKNESS/KELEMAHAN
1.      Ketika musim hujan melanda pesona Telaga Warna terjadi terbengkalai, dan mengalami penurunan.
2.      Staff yang Sedikit yang menjadi hambatan ketika masyarakat harus bertanya-tanya kepada yang sudah tahu.
C.     OPPORTUNITIES/PELUANG
Apa faktor-faktor yang membuat peluang itu semakin besar?  Meningkatkan jumlah pengunjung pada hari normal sebelumnya untuk Senin-Jumat berkisar 80 hingga 90 pengunjung, sedangkan Sabtu-Minggu bisa mencapai 400 hingga 500 pengunjung. Maka pengelola harus tetap giat memasarkan dan mengelola obyek wisata Telaga Warna Dieng wonosobo tersebut.
Banyak peluang yang bisa diraih di Telaga Warna Dieng, yaitu akan adanya kerja sama dengan stakeholder (travel agent dan hotel di daerah puncak), menjual kerajinan khas Telaga warna, menawarkan kekhasan wisata alam, dan dapat meningkatkan keinginan masyarakat untuk ikut berpartisipasi.
D.    THREAT/ANCAMAN
1.      Jumlah pengunjung yang mengalami penurunan dikarenakan cuaca yang kurang bersahabat dan pengembangan daya tarik belum bertambah lagi.
2.      Pencemaran lingkungan
3.      Merambahnya bangunan-bangunan liar kedalam kawasan konservasi
4.      Persaingan antar tempat wisata di daerah puncak
5.      Pertikaian atau konflik yang terjadi dengan pihak perkebunan.

BAB IV
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
            Dari data pengamatan yang penulis lakukan dapat disimpulkan bagaimanasejarah maupun ruanglingkup Telaga Warna Dieng Wonosobo.Karena kurangnya kertertarikan masyarakat terhadap Obyek Wisata tersebu, serta fasilitas masih kurang mendukung yang mengakibatkan sedikit kurang diminati oleh masyarakat di Indonesia.
B.      SARAN
            Sebaiknya pemerintah memperhatikan keamanan, dan kenyamanandan koleksi-koleksi yang ada di Telaga warna agar menjadi obyek yang diminati di Masyarakat. Pada pihak Telaga memberikan sarana yang layak.Juga generasi muda dan seluruh masyarakat juga ikut melestarikan dan merawat Telaga ini dan Telaga lainnya menjadi salah satu icon wisata Indonesia di mata dunia yang mempelajari atau dapat mengetahui tentang wisata alam.
DAFTAR PUSTAKA

1.                  http://diengplateau.com
2.                  http://mytrip123.com





NARA SUMBER


1. Bapak Sadimin ( Retribusi )
















LAMPIRAN

http://panoramaphotos.net/images/3737/popup/dieng-plateau-telaga-warna-popup.jpg
Image result for Telaga warna dieng                        
Telaga Warna                                                            Peta Wisata Dieng





http://indonesianparadise.net/wp-content/uploads/2015/10/TELAGA-WARNA-DIENG-WONOSOBO-THE-BEAUTIFUL-COLOR-OF-THE-WATER-5.jpg Image result for Telaga warna dieng
Jalan dipinggir Telaga                                              Pohon di pinggir Telaga







https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGYHgGfsYUmnVuwtVu0w8e9pmjQZNOWBNC8Gb9s07p70pphTraVUkjYQYIrt2KGFZcaBjNF4y_p56dkpP-WO6LofRRDTf-sKNWhyMNfRswy6UN7H7UhHyG0pDtaRlfc3C_Sl_Er6ck8GA/s1600/goa+semar+dieng.jpgImage result for goa di telaga warna dieng
Goa Pengantin                                                           Goa Semar

            Image result for goa di telaga warna dieng


Denah Talaga

Minggu, 10 April 2016

BENTENG PENDEM CILACAP JATENG

Benteng Pendem Cilacap , adalah benteng peninggalan Belanda di pesisir pantai Teluk Penyu kabupaten CilacapJawa Tengah yang dibangun pada tahun 1861. Bangunan ini merupakan bekas markas pertahanan tentara Hindia Belanda yang dibangun di area seluas 6,5 hektare secara bertahap selama 18 tahun, dari tahun 1861hingga 1879. Benteng pendem sempat tertutup tanah pesisir pantai dan tidak terurus. Benteng ini kemudian ditemukan dan mulai digali pemerintah Cilacap tahun 1986. Saat ini, pemerintah Kabupaten Cilacap menjadikan benteng ini sebagai tempat wisata sejarah





Benteng Pendem, Cilacap-Jawa Tengah

Benteng Pendem, Cilacap-Jawa Tengah

Alamat tempat dan objek wisata terletak.
Lokasi Benteng Pendem, Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah

Pesona dan Keindahan dari tempat dan objek wisata yang anda dapat nikmati. 
Wisata sejarah, dan wisata alam. Pertama adalah keindahan meriam, bayak koleksi merian peninggalan Belanda. Di samping tempat meriam adalah ruang klinik, adalah ruang pengobatan buat para pekerja yang mengalami sakit. Benteng yang dibangun oleh Belanda antara tahun 1861-1879 M ini memilki luas asli 10.5 hektare. Namun ternyata sejumlah 4 hektare diambil oleh Perusahaan Minyak Pertamina untuk pembangunan salah satu fasilitasnya di daerah tersebut. Selanjutnya pada 29 November 1847, Gubernur Jenderal J.J. Rochussen (1845-1851) memutuskan bahwa pembukaan pelabuhan Cilacap bukan semata-mata untuk kepentingan perdagangan saja, melainkan untuk militer dan pertahanan. Kedua adalah keindahan nilai arsitektur benteng itu. Banyak arsitek Belanda yang berperan dalam pembangunan benteng Pendem. Ketiga adalah wisata alam di sekitar komplkes Benteng Pendem, dahulu luasnya 10 ha, namun karena digunakan Pertamina lokasinya sekarang tinggal sebagian kecil namun tetap indah.

Nilai yang dapat anda peroleh dari tempat dan objek serta kegiatan wisata.
Di Benteng Pendem sarat dengan nilai sejarah perjuangan bangsa. Namun ada juga nilai arsitektur yang memberikan nilai seni yang tinggi.

Jalur dan alat transportasi yang anda dapat tempuh dan gunakan untuk mencapai lokasi tempat dan objek wisata.
Untuk mencapai daerah ini cukup jauh namun sudah baik jalannya. Dari kota Cilacap jalan sudah tersedia halus, walaupun letak di Cilacap Selatan. Alat transportasi yang dapat digunakan adalah mobil, motor, kendaraan pribadi.

Fasilitas bagi pengunjung atau wisatawan yang di tempat dan objek wisata.
Bagi pengunjung tersedia fasilitas yang cukup lengkap. Parkir, dan ketersediaan warung.

Tarif masuk dan jam buka atau layanan tempat dan objek wisata bagi pengunjung atau wisatawan.
Biaya masuk sebesar Rp 4.000,-  untuk semua objek di dalam benteng. Benteng dan lokasi wisata kompleks Benteng Pendem Cilacap ini buka setiap hari.

Perhatian dan saran bagi pengunjung atau wisatawan jika berkesempatan datang dan menikmati tempat dan objek wisata.
Kompleks Benteng Pendem Cilacap ini sudah termasuk dalam cagar budaya, maka tidak boleh menulis atau mencoret-coret objeknya.

Tempat wisata yang terdekat.
Objek yang dekat Pantai Widara Payung dan Jetis, Pantai Teluk Penyu dan Hutan Payau.