Disusununtuk memenuhi tugas Field Trip

Disusunoleh :
KUSWORO ( 2152300619 )
PROGRAM STUDI BINA
WISATA
POLOTEKNIK “ API “
YOGYAKARTA
2017 / 2018
KATA PENGANTAR
Puji
dan Syukur kami panjatkan ke HadiratTuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun laporan penelitian ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.Dalam laporan penelitian ini saya membahas
penelitian mengenai TELAGA WARNA DIENG.
Laporan ini dibuat dengan berbagai observasi
dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan
dan hambatan selama mengerjakan laporan ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini.Kami menyadari bahwa masihbanyak kekurangan yang
mendasar pada laporan ini. Oleh karena itu saya mengharap kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan karyatulis in selanjutnya.Akhir
kata penulis berharap atas namaTuhan Yang Maha Esa semoga laporan karyatulis
ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.
Yogyakarta,
30 Januari 2018
Kusworo
DAFTAR ISI
1.
KATA
PENGANTAR.................................................................................................. 1
2.
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2
3.
BAB I (PENDAHULUAN)........................................................................................... 3
A. LATAR
BELAKANG............................................................................................. 3
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................... 4
C.
TUJUAN
PENELITIAN........................................................................................ 4
4.
BAB II
(PROFIL TELAGA WARNA) ...................................................................... 5
A.
KEPEMILIKAN.................................................................................................... 5
B.
SEJARAH............................................................................................................... 5
C.
KEUNGGULAN ................................................................................................... 6
D.
PERAN
MASYARAKAT..................................................................................... 8
5.
BAB III (ANALISIS
PERKEMBANGAN TELAGA WARNA).......................... 10
A.
KEKUATAN /
STREBGHT............................................................................... 10
B.
KELEMAHAN /
WEAKNES............................................................................. 10
C.
PELUANG /
OPPORTUNITIES........................................................................ 10
D.
ANCAMAN /
THRET......................................................................................... 11
6.
BAB IV (PENUTUP)................................................................................................... 11
A.
KESIMPULAN..................................................................................................... 11
B.
SARAN.................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12
NARA SUMBER............................................................................................................... 12
LAMPIRAN....................................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bangsa
Indonesia memiliki kekayaan alam, budaya, gedung, dan benda-benda bersejarah
yang sangat berharga.Sebagai warga Negara Indonesia kita harus mampu menjaga
dan melestarikan kekayaan yang ada di Indonesia.Sebagai salah satu contoh
tempat wisata di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah yaitu Telaga Warna.
Wilayah perairan Indonesia yang luas meliputi
perairan laut, perairan pesisir , maupun perairan daratan (tawar) yang hampir
mengelilingi seluruh area kepulauan Indonesia dan hal itu pula yang menyebabkan
banyaknya potensi perairan yang terkandung di dalamnya dengan keanekaragaman
hayati yang berlimpah. Namun demikian, belum banyak orang yang memanfaatkan
atau mengeksploitasi potensi perairan tersebut dengan maksimal, karena
masyarakat kita masih cenderung ke dalam masyarakat pertanian (agraris).Hal tersebut tentunya sangat
disayangkan mengingat banyak potensi yang dapat digali dari wilayah perairan
kita.Untuk itu kita perlu memotivasi masyarakat kita agar mempunyai keinginan
untuk mengembangkan potensi perairan tersebut.
Perairan telaga merupakan salah satu bagian
dari perairan air tenang yang kita dapat manfaatkan potensi sumber daya
hayatinya.Pemanfaatan sumberdaya perairan yang dapat dilakukan di telaga salah
satu diantaranya adalah kegiatan usaha budidaya perikanan.Namun, tidak semua
telaga dapat dimanfaatkan atau digunakan sebagai tempat kegiatan budidaya
karena ada beberapa persyaratan tertentu yang harus dipenuhi sebelum melakukan
kegiatan tersebut.Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah tentang kualitas
air. Kualitas air sangat penting karena berkaitan dengan keberlangsungan hidup
ikan. Pengukuran parameter-parameter baik fisika,kimia maupun biologi dari
kondisi perairan tersebut berada perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi
perairan tersebut apakah layak atau tidak untuk dijadikan lahan budidaya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sejarah Telaga Warna?
2.
Bagaimana status kepemilikan Telaga
Warna?
3.
Bagaimana analisis pengembangan
Telaga Warna dengan menggunakan analisis S.W.O.T?
C.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui potensi yang dimiki
Telaga Warna Dieng yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata Alam.
2.
Untuk mengetahui usaha-usaha yang
dilakukan oleh Dinas Pariwisata untuk mengembangkan Telaga Warna Dieng menjadi
objek wisata alam.
BAB II
PROFIL TELAGA WARNA
A.
KEPEMILIKAN
Dataran tinggi Dieng memiliki sejuta keindahan yang
memukau. Kawasan ini selain dihiasi hijaunya pepohonan dan candi bercorak Hindu
yang indah, juga berdiam sebuah bingkisan alam nan indah bernama Telaga Warna
Dieng. Berlokasi di Kecamatan Kejajar Wonosobo, telaga ini merupakan salah satu
destinasi wisata andalan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.Untuk mencapainya dari
Wonosobo Anda dapat berkendara sekira 25 km.
B.
SEJARAH / LEGENDA
Legenda Telaga Warna dan Telaga Pengilon Dieng adalah kisah yang
menarik untuk ditelisik, berikut kisahnya.
Alkisah, hidup seorang ratu
yang terkenal di samudra luas sebagai penguasanya.Sang Ratu memiliki seorang
putri yang cantik telah tumbuh dewasa. Saat itu kecantikan sangat terkenal
hingga suatu saat datanglah dua orang Kesatria muda berparas tampan yang
bermaksud meminang sang Ratu untuk dijadikan istri karena Kesatria sangat
kesepian dan akhirnya meminangnya.
Pada saat itu, Ratu menjadi
sangat bingung.Ia harus memilih salah satu di antara dua Kesatria tampan untuk dipilih menjadi menantunya. Di
akhir kebingungannya, muncullah ide Sang Ratu untuk mengadakan sayembara
membuat telaga.Siapa yang lebih cepat membuat telaganya, dialah yang boleh
mempersunting puterinya.
Pada waktu yang telah
ditentukan, dua kesatria tampan itu berlomba membuat telaga.Ternyata Kesatria
pertama lebih sepat dalam membuat telaga Menjer dari pada Kesatria kedua yang
membuat telaga pengilon.Oleh karena itu, kesatria pertama pun dinyatakan
sebagai pemenang dan berhak menyunting puteri Ratu sebagai istrinya.
Waktu berjalan dan belum
berselang dua hari mereka menikah, Ratu disertai puterinya berwisata ke Dieng.
Saat mereka tiba di kawasan yang sekarang menjadi Cagar Alam serta menikmati
keindahan panorama dan kemilaunya telaga Pengilon, maka saat pandangan Sang
Ratu tertuju ke telaga Pengilon, ia begitu terkesan dan serta merta mencari
informasi siapa gerangan pembuat telaga ini. Seperti diceritakan, pembuat tidak
lain adalah kesatria kedua yang kalah dalam perlombaan.
Tak lama kemudian, Sang Ratu
memanggil pengawalnya dan memerintahkan untuk menghadirkan menantunya, si
Kesatria pertama, ke hadapannya. Begitu menantunya datang menghadap, Sang Ratu
langsung bersabda: “Kamu saya batalkan menjadi menantu, dan kamu saya kutuk
menjadi naga untuk menjaga samudra”. Kemudian posisi kesatria pertama sebagai
menantu pun digantikan oleh kesatria yang kalah dalam lomba.
Mengapa Sang Ratu tidak teguh
pendirian lalu berubah pikiran? Alkisah, saat menikmati indahnya telaga Pengilon,
Sang Ratu dan puterinya sangat terkesan. Dalam hati mereka membandingkan dengan
telaga Menjer buatan kesatria pertama yang biarpun waktu pembuatannya lebih
cepat, namun buatanya kasar. Airnya beriak/bergelombang.Ini menandakan bahwa
sifat pembuatnya kurang baik.Sebaliknya, telaga Pengilon buatan kesatria kedua
airnya jernih, berkilau-kilau, tenang, penuh kedamaian dan semua ini menandakan
bahwa kesatria kedua pembuat telaga Pengilon ini memiliki sifat dan hati yang
baik.
Karena sangat terkesan, lalu
Sang Ratu dan puterinya pun mandi.Mereka menyangkutkan pakaiannya di pepohonan.
Di tengah-tengah keasyikan mereka berkecimpung di dalam air yang sejuk,
sekonyong-konyong datang angin kencang yang menerbangkan pakaian Sang Ratu dan
putrinya yang berwarna-warni dan terjatuh di bagian telaga yang lain. Sesaat
air telaga itu berubah warnanya, lalu terciptalah telaga warna sebagai akibat
jatuhnya pakaian Sang Ratu dan putrinya (“yang luntur”) ke dalam air telaga.
C.
KEUNGGULAN TELAGA WARNA
Danau ini mempunyai nama Telaga warna pun
bukan tanpa sebab, yaitu karena telaga ini mempunyai warna yang bisa berubah
ubah. Telaga ini kadang berwarna hijau, kuning dan pelangi. Hal tersebut karena
telaga tersebut terdapat kandungan sulfur yang cukup banyak dan ketika tersorot
sinar matahari maka warna air tersebut akan berubah warna.
Telaga
warna juga merupakan telaga terluas yang ada di dataran tinggi diantara telaga
telaga yang lain seperti telaga pengilon, telaga merdada dan masih banyak lagi.
Telaga warna sendiri mempunyai luas kira 3 kali lapangan sepak bola.
Telaga
warna dieng terletak di ketinggian 2000 meter diatas permkaan laut.Telaga
tersebut juga dikelilingi oleh bukit bukit yang indah yang cocok sebagai tempat
untuk refreshing.Jika anda ingin mendapat sensai keindahan yang lebih, anda
bisa menaiki salah satu bukit yang ada di telaga warana.Dan yang paling populer
yaitu bukit ratapan angin.Dari situ lah anda bisa duduk di sebuah batu sambil
menikmati telaga warna dari atas bukit.
Waktu
yang paling di rekomendsaikan untuk mengunjungi telaga warna adalah pada waktu
pagi hingga siang hari.Soalanya kalo anda berkunjung di sore hari kemungkinan
kawasan telaga di selimuti dengan kabut. Jika anda berkunjung ke telaga
tersebut pada waktu pagi hingga siang maka anda akan bisa melihat telaga yang
benar benar berwarna, karena pada waktu tersebut pancaran sinar matahari sedang
terik teriknya.
Selain terdapat telaga yang indah, disekitaran
telaga tersebut juga terdapat berbagai macam goa yang bisa anda nikkmati,
dinataranya yaitu goa semar, goa sumur eyang kumalasari, goa pengantin dan juga
gua jaran. banyak keunikan dari masing masing gua tersebut, sperti goa semar
yang mempunyai keunikan terdapat kolam yang kecil di dalam goa dan air tersebut
di percaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan jug dapat membuat
kulit menjdi lebih cantih atau awet muda. Di depan goa semar juga terdapat patung
semar yang membawa kendi.
D.
PERAN MASYARAKAT
Mungkin
hampir sama dengan masyarakat lain yang hidup di daerah pegunungan yang
biasanya hidup rukun, memiliki jiwa sosial tinggi,pekerja keras dan teposliro,
demikian halnya dengan masyarakat Dieng. Kehidupan awalmasyarakat Dieng tidak
dapat dipisahkan dengan masyarakat Bali,di kalangan masyarakat Hindu Bali,
Dieng dianggap merupakan tempat asal-usul leluhur mereka, khususnya dalam
pengembangan agama Hindu. Di Dienglah mula-mula ditemukan candi Hindu Siwaistis.Para
pemuka agama di Bali mengunjungi Dieng setiap setahun sekali dalam upacara
muspe atau mabakti.Dalam upacara ini, peziarah dari Bali mengambil air suci
dari Gua Sumur, di pinggir tlaga warna / air pawitrasari.
Masyarakat dataran tinggi Dieng adalah bagian
dari Suku Jawa dan merupakan pemeluk agama Islam yang patuh dan taat. Disisi
lain kebudayaan Jawa di sebagian masyarakat masih mendarah daging, masyarakat
dataran tinggi Dieng termasuk pemeluk agama Islam yang sinktretisme. Misalnya
masih adanya ritual adat Jawa yang berbau animisme dan dinamisme. Terutama pada
tempat yang dianggap dan dipercayai masyarakat dataran tinggi Dieng sebagai
tempat keramat dan berbagai mitos yang ada di dataran tinggi Dieng.
Masyarakat Dieng tidak menutup diri terhadap
pengaruh hal – hal modern akan tetapi masih ada beberapa tradisi yang dipegang
teguh seperti dalam acara adat perkawinan, khitanan, kematian, kelahiran, dan
ruwatan dalam kebudayaan Jawa. Fenomena seperti ini sering terjadi pada
masyarakat tradisional Jawa mengingat masyarakat tradisional Jawa masih percaya
pada kekuatan di luar diri manusia
Selain adanya kesamaan dari cara hidup
masyarakatnya akan tetapi ada fenomena yang tidak pernah sama dengan daerah
manapun yaitu adanya fenomena alam dan fenomena yang terjadi pada masyarakatnya.
Fenomena alam misalnya adanya kawah dan beberapa telaga. Masyarakat daratan
tinggi Dieng mempunyai keunikan pada sebagian besar anak- anak mereka.Fenomena
yang terjadi pada anak- anak di dataran tinggi Dieng telah terjadi secara
turun-temurun yang melekat pada masyarakat dataran tinggi Dieng.Fenomena yang
terjadi pada masyarakat dataran tinggi Dieng adalah adanya anak berambut gembel
yang merupakan legenda hidup masyarakat Dieng.
Seperti masyarakat lain yang menghuni daerah pegunungan,
masyarakat Dieng dikaruniai tanah yang sangat subur dan air jernih yang
melimpah, Pertanian adalah mata pencaharian utama yangdigeluti secara turun
temurun oleh masyarakatnya. Komoditas
utama yang dibudidayakan adalah Kentang
yang pernah menjadi andalan utama perekonomian masyarakat Dieng, bahkan membawa
perubahan sosial ekonomi yang luar biasa dan membuka modernisasi tersendiri
bagi masyarakat Dieng, mulai dari bangunan rumahnya, alat transportasinya, peralatan pertaniannya, dan
sisi kehidupan lainnya.
Masyarakat Dieng termasuk memiliki tipe pekerja
keras yang dapat dilihat setiap pagi mereka berjalan kepuncak gunung untuk
menggarap lahan pertaniannya, bahkan sampai puncak gunungpun diolah, membentuk
garis-garis lurus hasil cangkulan mereka, dikawasan Dieng sepertinya tidak ada
sejengkal tanahpun yang dibiarkan menganggur tanpa tanaman, di satu sisi hal
tersebut sangat baik akan tetapi disisi lainya sangat membayakan bagi
kelangsungan hidup warganya karena fungsi lindungnya diabaikan.
Masyarakat Dieng termasuk pemeluk Islam yang
taat dan memiliki toleransi tinggi terhadap kepercayaan lain,hal ini dapat
dilihat pada saat ada orang yang membakar kemenyan di komplek candi, melakukan
pertapaan di goa-goa sekitar Telaga warna dan kegiatan lain yangbersifat
keagamaan tidak pernah ada yang kemudian mengganggunya. Keterbukaan ini tentu
saja menjadi nilai tersendiri bagi daerah Dieng saat sektor pariwisata mulai
banyak dijalani oleh masyarakatnya.
Tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Dieng
bisa jadi agak beda dengan yang lain sepertiyang ada di Tengger, atau didataran
tinggi lainnya, masyarakat memiliki kebiasaan Karing / berjemur matahari pada
pagi hari, danada kebiasaan lain seperti saat menerima tamu biasanya akan
diajak langsung ke Dapur perapian untuk Genen/Menghangatkan diri di depan
tungku sampai kakinya Mongen / menghitam
karena selalu kena panas api.
Makananyang
biasa dikonsumsi oleh masyarakatnya adalah Nasi Jagung,nasi Beras, sayur Lombok
Bandung, Thikil kubis, Kacang babi, Rese/ Ikan asin, sayur kentang, minuman
purwaceng dan carica dan lainya, makanan seperti ini bisa jadi sangat nikmat
dan diminati juga oleh warga dari luar Dieng.
BAB III
ANALISIS
PERKEMBANGAN TELAGA WARNA
A. STRENGH/KEKUATAN
Berdasarkan
observasi, berikut adalah kekuatan yang dimiliki oleh Telaga Warna:
1. Alam yang
indah yang mendapatkan magnet pengunjung untuk datang ke Telaga Warna Dieng
wonosobo, Aplagi ketita air sulfur di dalam telaga tekena pantulan sinar
matahari dapat bebuat warna air telaga warna-warni.
2. Staff yang
ramah pada tamu
3. Terdapat lahan
parkir di sebrang jalan pintu masuk loket.
B. WEAKNESS/KELEMAHAN
1. Ketika musim
hujan melanda pesona Telaga Warna terjadi terbengkalai, dan mengalami
penurunan.
2. Staff yang
Sedikit yang menjadi hambatan ketika masyarakat harus bertanya-tanya kepada
yang sudah tahu.
C. OPPORTUNITIES/PELUANG
Apa
faktor-faktor yang membuat peluang itu semakin besar? Meningkatkan jumlah pengunjung pada hari normal sebelumnya untuk Senin-Jumat berkisar 80
hingga 90 pengunjung, sedangkan Sabtu-Minggu bisa mencapai 400 hingga 500
pengunjung. Maka pengelola harus tetap giat memasarkan dan mengelola obyek
wisata Telaga Warna Dieng wonosobo tersebut.
Banyak peluang yang bisa diraih di Telaga Warna Dieng, yaitu akan adanya
kerja sama dengan stakeholder (travel agent dan hotel di daerah puncak),
menjual kerajinan khas Telaga warna, menawarkan kekhasan wisata alam, dan dapat
meningkatkan keinginan masyarakat untuk ikut berpartisipasi.
D. THREAT/ANCAMAN
1. Jumlah pengunjung
yang mengalami penurunan dikarenakan cuaca yang kurang bersahabat dan
pengembangan daya tarik belum bertambah lagi.
2. Pencemaran
lingkungan
3. Merambahnya
bangunan-bangunan liar kedalam kawasan konservasi
4. Persaingan
antar tempat wisata di daerah puncak
5. Pertikaian
atau konflik yang terjadi dengan pihak perkebunan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari data pengamatan yang penulis
lakukan dapat disimpulkan bagaimanasejarah maupun ruanglingkup Telaga Warna
Dieng Wonosobo.Karena kurangnya kertertarikan masyarakat terhadap Obyek Wisata
tersebu, serta fasilitas masih kurang mendukung yang mengakibatkan sedikit
kurang diminati oleh masyarakat di Indonesia.
B. SARAN
Sebaiknya pemerintah memperhatikan
keamanan, dan kenyamanandan koleksi-koleksi yang ada di Telaga warna agar
menjadi obyek yang diminati di Masyarakat. Pada pihak Telaga memberikan sarana
yang layak.Juga generasi muda dan seluruh masyarakat juga ikut melestarikan dan
merawat Telaga ini dan Telaga lainnya menjadi salah satu icon wisata Indonesia
di mata dunia yang mempelajari atau dapat mengetahui tentang wisata alam.
DAFTAR PUSTAKA
NARA SUMBER
LAMPIRAN


Telaga Warna Peta
Wisata Dieng


Jalan dipinggir Telaga Pohon
di pinggir Telaga


Goa Pengantin Goa
Semar

Denah Talaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar